Gue cuma bisa menulis kesedihan dan kegagalan gue. Gue pendam aja dalam hati. Meski akhirnya bagai bara dalam sekam yang membuat gue jadi sensitif dan menyesali hidup gue. Sumpah. Gue teriak dalam gelap: Bukan salah bunda mengandung kalau gue jadi jomblo!
Inilah kisah gue seorang jomblo. Jomblo sejati. Jomblo’s diary!